Posted by : a
April 19, 2012
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
HIP HOP saat ini merupakan salah satu aliran musik modern yang banyak digemari anak muda, tak terkecuali juga di Kota Bandung. Di kota kembang ini pencinta hip hop bahkan telah mencapai ribuan dengan berbagai nama komunitas. Jumlah anggota Bandung Hip Hop Community, yang tercatat di Facebook, misalnya, mencapai 494 Juta orang.
Dari ribuan pencinta hip hop itu muncul beberapa orang yang terusik hatinya untuk membuat terobosan sekaligus mengangkat seni budaya sendiri. Mereka ini muncul pada 2007 dengan menamakan diri Sundanis.
Grup rapper yang dimotori Rudi Sanjaya sebagai pencipta, komposer, dan vokalis ini didukung dua rapper lainnya yakni Arya dan Doni. Mereka memadukan seni budaya tradisi sunda di warna musik hip hop.
"Sundanis terbentuk karena kesamaan hobi dan selera musik yang sama yaitu hip hop. Sebagai orang Sunda asli, Sundanis juga terbentuk karena para personelnya mempunyai kekhawatiran terhadap kebudayaan dan bahasa Sunda yang telah banyak dilupakan oleh kalangan muda sekarang ini," tutur Rudi, yang ditemani Arya saat ditemui wartawan belum lama ini di sebuah kawasan, Jalan LLRE Martadinata.
Sejak tahun 2007 hingga sekarang sudah empat album yang dihasilkan oleh Sundanis. Dalam pembuatan karyanya, selain semua lirik lagunya dominan berbahasa Sunda, alat musiknya juga memadukan unsur etnik Sunda seperti kendang, suling, kacapi, bonang, tarompet, dan karinding.
Pada album perdananya, Sundanis mengajak generasi muda mengenal budaya, seperti pada salah satu lagunya yang berjudul Perepet Jengkol. Judul lagu ini merupakan salah satu nama permainan tradisional anak orang Sunda. Pada album kedua, mereka menelurkan lirik-lirik yang berisi kritikan dengan judul album Lebok. Kemudian album ketiga yang diproduksi secara indie mengeluarkan lagu-lagu religi dengan judul album Alhamdulillah.
Di tahun 2011 ini, Sundanis kembali meluncurkan album teranyarnya yang berisi 10 track dengan materi unsur budaya yang lebih kental. Pada album keempat ini Sundanis ingin menunjukkan karya mereka tak kalah menarik dengan dengan musik hip hop yang menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.
Tak heran apabila di judul albumnya, mereka mengambil nama Sunda Wani Ngadu yang berisi lagu-lagu seperti Sampurasun, Cing Cang Keling, Kabayan Nyintreuk, Wekdor, Tong Nyeri Hate, Jomlo Keren, Mudal, dan Permios.
"Kami memang ingin melestarikan kebudayaan dan bahasa Sunda yang sudah banyak ditinggalkan oleh anak muda sekarang ini. Oleh karena itu, Sundanis merasa terpanggil untuk melestarikan bahasa dan kesenian tradisi Sunda yang dikemas dalam warna musik Rap dan hip hop modern. Apalagi warna musik ini digemari oleh anak muda sekarang, sehingga diharapkan dapat dipahami dan menular bagi semua generasi muda," katanya.
Beberapa lagu dari Rapper Sundanis
Akang Haji
Source KasKus
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ